Minggu, 23 November 2014



PENJARAH
karya Febri Wulandari
Melampaui kenyinyiran hati seorang muda
yang selalu menjarah keindahan yang harus dimiliki
tanpa ada rasa terjarah
Ia pandai berkata, seolah pujangga
yang hebat tapi tak ada hati
ia kan pergi, jika puas
Meredupkan kehidupan yang semula baik
namun, tak jarang juga
Menghancurkan yang sudah hancur
Lantas, apa yang ia inginkan
Menjarah lagi?
Ia tak pantas dikatakan manusia
Ia pun merasa bukan manusia
yang ia tahu, takdirnya dilahirkan
untuk menjarah segalanya
Andai saja dia menyadari
Lilin yang ada di dekatnya
Akan menerangi pikirannya
Ia tak perlu menjarah.
Lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar