PENJARAH
karya Febri Wulandari
Melampaui
kenyinyiran hati seorang muda
yang selalu
menjarah keindahan yang harus dimiliki
tanpa ada rasa
terjarah
Ia pandai
berkata, seolah pujangga
yang hebat tapi
tak ada hati
ia kan pergi,
jika puas
Meredupkan
kehidupan yang semula baik
namun, tak
jarang juga
Menghancurkan
yang sudah hancur
Lantas, apa
yang ia inginkan
Menjarah lagi?
Ia tak pantas
dikatakan manusia
Ia pun merasa
bukan manusia
yang ia tahu,
takdirnya dilahirkan
untuk menjarah
segalanya
Andai saja dia
menyadari
Lilin yang ada
di dekatnya
Akan menerangi
pikirannya
Ia tak perlu
menjarah.
Lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar